Sabtu, 29 Desember 2012

Mengobati Kerinduan Menulis



Mengobati Kerinduan Menulis


Dulu sewaktu saya duduk dibangku SMA kelas satu, saya pernah membaca buku yang berjudul ‘Tafakur’.  Mungkin salah satu diantara kalian juga ada yang sudah pernah membaca buku tersebut.  Buku itu berisikan tentang pengalaman rohani sehari-hari yang sering kali kita temui namun mungkin tidak selalu kita sadari.  Untuk nama pengarang saya lupa tidak mencatatnya, jadi mungkin untuk teman-teman yang penasaran harus benar-benar mencari dengan gigih untuk menemukan buku tersebut.
Pada saat itu buku tersebut mungkin bisa mendapatkan predikat “Book of The Years” (walaupun hanya selingkup SMA saya saja pada saat itu, hehee) karena sangking happening-nya kita rela ngbela-belain untuk membaca buku tersebut yang terbagi menjadi tiga golongan. Golongan pertama adalah mereka yang tidak sabaran karena tidak mau mengantri dan langsung membeli buku yang sama untuk dibaca dan dijaga agar tidak kusut.  Golongan kedua adalah golongan yang terinspirasi dari golongan pertama, cuma sayangnya uang saku mereka tidak sebanyak golongan pertama sehingga hanya cukup untuk foto copy satu buku lalu membacanya berulang-ulang.  Dan golongan ketiga adalah mereka yang dikatakan sebagai pemuda-pemudi pejuang Indonesia saat ini, karena dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dari dua golongan yang sudah saya sebutkan di atas.  Mereka tidak lain tidak bukan adalah para peminjam yang sekuat tenaga berjuang membaca buku dengan cepat agar memahami isi buku sesuai deadline yang sudah disepakati bersama, cara yang dilakukan selain dengan membaca adalah dengan menulis beberapa cerita yang mungkin dirasa benar-benar menyentuh hati sang pembaca saat itu.  Hal ini dilakukan karena mereka tidak mungkin bisa membaca lagi atau membagi dengan orang lain bila bukunya sudah dikembalikan.  Nah, bila teman-teman merasa penasaran sudah ada beberapa cerita yang saya upload dalam blog saya yang dirasa menyentuh hati saya pada saat itu, hehee. 
            Dan dari hari-hari terakhir saya belakangan ini, saya rasa juga bisa masuk dalam kategori ‘Tafakur’.  Dari cerita yang paling terbaru yaitu tragedi hilangnya dopet dan alhamdulillah akhirnya dompet kembali lagi ke tangan saya saat ini.  Jadi kronologi ceritanya seperti ini, hari itu tanggal 22 Desember 2012 yang ditetapkan sebagai hari ibu bertepatan juga dengan hari pembagian laporan hasil belajar atau raport di sekolah adik saya.  Orang tua diwajibkan mengambil raport, sedangkan siswa diperbolehkan untuk tidak masuk sekolah berarti adik saya libur pada hari itu.  Dan hari itu juga, tante saya mendapat rezeki cathering dan membutuhkan bala bantuan untuk mengerjakannya, lalu sebagai keponakan yang kurang begitu rajin dan sedikit banyak memiliki sifat malas (hehehee) tentunya saya lebih senang jalan-jalan dan beralasan untuk “besok masi mau nganter mama dulu trus ke perpus bentar” atau “nanti aquw mau jemput mama, kasian soalnya kan sendirian” (hihihihii). Padahal, bila sudah mulai mengerjakan yaaa I feel happy, many tastes and tasters hhehe. Tapi ya begitulah, karena hari itu kami juga berencana untuk melakukan beberapa hal.  
            Selanjutnya, ketika mama saya bilang minta jemput saya langsung bergegas berangkat. Karena bensin habis, maka saya pergi ke pom bensin daerah Ajung yang tidak terlalu ramai sehingga tidak perlu mengantri terlalu lama.  Nah, mulailah kutukan itu.  Disana saya melihat bapak-bapak meminta amal dan yang terlintas dipikiran saya (mbatin) ”Hmmm.. pak ini yo, masa minta-minta atas nama Islam, padahal Islam kan kaya, emang ya ga mau berusaha, ckckckk...”.  Lalu setelah giliran saya mengisi bensin, saya mendapat uang kembalian lima ribu rupiah dan tidak langsung saya masukkan ke dalam dompet sehingga ketika bapak itu melihat saya lalu dia menghampiri dan berkata ”Amal mbak, amal..” lalu saya cuma menunduk dan berkata ”Maaf ya pak”. Selanjutnya saya pun bergegas berangkat dan kepikiran ”Jangan-jangan duitku ntar ilang niy ga ngasih bapak itu, wes ta masukin yang dalem biar ga ilang ato jangan-jangan dompet quw yang ilang pas nanti, huhuuu ndak Ya Alloh, saya jahat Ya Alloh, jangan diilangin Ya Alloh”.  Namun selama perjalanan menuju kampus saya terus saja mbatin bapak itu, dan yang terlintas hanya hal negatif, negatif, negatif, dan negatif yang tidak sanggup saya paparkan karena tidak baik bila dibaca anak-anak di bawah umur hehee.
            Dan ternyata saudara-saudara yang terjadi adalah sesampainya di kampus ketika sudah mau pilih-pilih kerudung dengan mama, waktunya bayar ”Lohh, dompet quw mana yo mom?? pertanyaan saya pada mama.  Haduuu-haduu kebingungan mulai melanda sejak saat itu, akhirnya kita langsung pulang sambil tengak-tengok di jalan sapa tau terjatuh dan belum ketemu siapa-siapa.  Tapi ternyata tidak ada dan hari itu juga saya langsung mengurus surat kehilangan di Polsek Mangli.  Selanjutnya, malamnya bikin status di Facebook dan berharap siapa tahu ada diantara friends facebook ada yang tahu, atau mendengar ada dompet yang terjatuh. Tapi ternyata mendapat respon yang cukup informatif dari beberapa saudara yaitu pakde saya lalu diberi saran dan tutorial singkat cara untuk mengurus surat-surat di bank ataupun kantor samsat dan juga dari tante saya mengajari doa-doa khusus supaya barang yang hilang bisa segera ditemukan.
            Lalu keesokan paginya, seperti biasa saya bangun pagi dan mengerjakan proyek of the year.  Lalu tiba-tiba ada sms masuk katanya dari mbak Iphe dan menanyakan tentang dompet saya yang hilang, “Lohh-lohh apakah ini orang yang menemukan dompet saya??” hal itu yang terlintas di pikiran saya. Alhamdulillah, ternyata memang dia yang menemukan dompet saya. Ternyata dia adalah alumni MIPA Kimia Unej atau juga bisa dibilang kakak angkatan saya, akhirnya kita janjian untuk bertemu dikosan mbak Iphe sekitar jam 10 pagi.  Setelah bertemu dan ngobrol dengan mbak Iphe ternyata dia saat ini sedang bekerja di lembaga amal Jember yang bernama Rizki, Maha Besar Alloh yang menciptakan dunia ini.  Berawal dari rasa under estimate pada bapak amal malah diselamatkan oleh anggota badan amal, Ya Alloh alhamdulillahi robbil alamin.  Dan ternyata saat ini mbak Iphe sedang merentas mimpinya, cita-citanya juga mungkin yang akan segera terwujud.   Untuk mbak Iphe, semoga apa yang dicita-citakan bisa segera terwujud dan menjadi berkah bagi sesamanya, bagi orang-orang disekitarnya, aminn.  Dan untuk ibu yang menemukan dompet saya, semoga dilancarkan usahanya dan diberi berkah pada setiap langkah keputusan yang diambilnya, aminnn.  


Sunday 14.00 WIB

December 23rd, 2012.




            Menjelang pergantian akhir tahun ini, banyak doa harapan yang akan kami release, karena di tahun 2013 akan ada banyak sekali pembuktian some of my dream, keputusan dan tanggung jawab yang lebih besar lagi.  Dan semoga setiap keputusan yang kami ambil adalah keputusan yang berkah, yang dapat semakin mendekatkatkan kami kepada-Mu, yang dapat menambah kecintaan kami kepada-Mu.  Lindungilah kami selalu Ya Alloh Swt. disetiap jalan yang kami ambil, bantulah kami dalam mewujudkan cita-cita, harapan, ataupun usaha kami untuk memuliakan orang-orang disekitar kami, yang kami hormati, kasihi, dan sayangi, amiinn.  Terima kasih atas semua berkah, lindungan, dan kasih-Mu pada tahun ini.


Sunday 05.15 WIB

December 30th, 2012.

Senin, 22 Agustus 2011

Citrus hystrix D.c



KEKERABATAN ANTARA KELOMPOK JERUK PURUT (Citrus hystrix D.c) BERDASARKAN MORFOMETRI DAUN DAN BATANG


Disusun guna memenuhi tugas Morfologi Tumbuhan










Oleh

DIAN ALIVIYANTI                                     081810401017
NUR INDAH DWI FAJRIYAH                   081810401018
LULUK FAIQOTUL H.                                081810401027










JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2011 



DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan………………………………………………………     3        
1.1     Latarbelakang……………………………………………………    3
1.2     Permasalahan…………………………………………………….    4
1.3     Tujuan……………………………………………………………    4
BAB II. Tinjauan Pustaka…………………………………………………     5
BAB III. Metode dan pelaksanaan kegiatan………………………………      7
BAB IV. Hasil dan Pembahasan…………………………………………..      9
BAB V. Kesimpulan dan Saran…………………………………………....     13
Daftar Pustaka……………………………………………………………..    14
Lampiran…………………………………………………………………...   15




BAB I. PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Jeruk purut merupakan tanaman asli Indonesia dan Asia Tenggara. Tanaman jeruk purut tergolong suku Rutaceae. Jeruk purut mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan manusia. Air daging buah jeruk purut berkhasiat sebagai obat batuk, obat kulit serta antiseptik (Hutapea dalam Sintha, 2009). Buah jeruk purut banyak digunakan untuk menghilangkan bau ikan, pewangi pada tepung tawar, dan pencuci rambut selain itu juga dimanfaatkan sebagai bumbu masak. Peranan dan fungsi dari jeruk purut ini sukar dicari penggantinya sehingga perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Namun dewasa ini, tanaman jeruk purut yang biasa ditanam di pekarangan-pekarangan sudah jarang dapat kita jumpai dengan mudah. Hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya seperti pengaruh faktor fisiologis antara lain ketidakseimbangan unsur hara, iklim, tanah atau tempat tumbuh, polusi udara dan gas yang menyebabkan perubahan anatomi yang akan mempengaruhi segi morfologinya. Sedangkan tingkat konsumsi jeruk purut tidak pernah menurun karena dilihat dari fungsinya baik buah maupun daunnya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari. Dari segi medis ataupun kebutuhan rumah tangga yang memanfaatkan tanaman jeruk purut mempunyai kontribusi yang cukup besar. Oleh karena itu pemilihan tema mini riset jeruk purut ini didasarkan atas pertimbangan tersebut sehingga kami melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar kelompok jeruk purut (Citrus hystrix) berdasarkan morfometri batang dan daun di kawasan sekitar Jember. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk mengetahui persebaran tanaman jeruk purut yang ada di daerah Jember.


1.2  PERMASALAHAN
1.      Bagaimana hubungan kekerabatan antara kelompok jeruk purut (Citrus hystrix) berdasarkan morfometri daun dan batang?
2.      Bagaimanakah variasi antar kelompok jeruk purut (Citrus hystrix) berdasarkan morfometri daun dan batang?

1.3  TUJUAN
1.      Untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara kelompok jeruk purut (Citrus hystrix D.c) berdasarkan morfometri daun dan batang
2.      Untuk mengetahui variasi antar kelompok jeruk purut (Citrus hystrix D.c) berdasarkan morfometri daun dan batang




BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

            Jeruk purut merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Jeruk purut ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon kecil (perdu). Rantingnya berduri, daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertical akibat pelekukan tepinya yang ekstrem, tebal, dan permukaannya licin. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih dari 2cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar dan kulit buah tebal (Anonim dalam Delta 2010).
Klasifikasi tanaman jeruk purut
Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom     : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi      : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Sapindales
Famili               :
Rutaceae (suku jeruk-jerukan)
Genus               :
Citrus
Spesies             : Citrus hystrix D.c
Daun dari jeruk purut letaknya terpencar atau silih berganti, merupakan daun majemuk beranak daun satu, berbentuk bulat telur, ujungnya tumpul, berbau sedap dan berwarna hijau kuning sedangkan bunganya majemuk, terletak pada daun atau pada ujung tungkai dan berbau sedap (Anonim, 1994). Buah memiliki bau khas aromatik, rasa agak masam, kelat lama – lama agak pahit (Anonim dalam Sintha 2009).
Jeruk purut banyak ditanam orang di pekarangan atau di kebun - kebun. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip beranak daun satu. Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian anak daun berbentuk bulat telur sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit, panjang 8 -15 cm, lebar 2 - 6 cm, kedua permukaan licin dengan bintik bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengilap, permukaan bawah hijau muda atau hijau kekuningan, buram, jika diremas baunya harum. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuningkuningan. Bentuk buahnya bulat telur, kulitnya hijau berkerut, berbenjol-benjol, rasanya asam agak pahit. Jeruk purut sering digunakan dalam masakan, pembuatan kue, atau dibuat manisan. Jeruk purut dapat diperbanyak dengan cangkok dan biji (Hikari, 2011).



BAB III. METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan
            Sampel batang dan daun diambil di wilayah sekitar Jember. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember. Waktu pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 27 Juli – 4 Agustus 2011.

3.2 Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan terdiri dari penggaris (mistar), mettelin, pisau (cutter), kantung plastik, jangka sorong serta alat pendukung lainnya. Bahan yang digunakan adalah pohon jeruk purut diukur tingginya, diameternya pada bagian bawah percabangan pertama. Untuk panjang anak cabang diukur pada bagian anak cabang yang pertama dari pangkal, dan diameter cabang diukur dari percabangan pertama batang tersebut. Sedangkan daun  jeruk purut diambil  yang segar yang duduk daunnya nomor tiga dari ujung anak cabang pertama, dimana tiap pohon diambil tiga daun jeruk purut di sembilan lokasi yang terdapat disekitar kawasan jember.

3.3 Metode Penelitian
            Sampel diambil dengan menggunakan metode sensus (melakukan pengamatan, pemilihan dan pemetikan secara acak), dilakukan pengamatan dan pengukuran panjang, lebar atau diameter, tinggi batang serta daun. Penentuan besarnya jumlah sampel (contoh) menggunakan metode Stratified Random Sampling (Gaspersz,1991).

3.4 Pelaksanaan Kegiatan
3.4.1 Pengambilan Sampel
            Sampel batang diambil dari batang yang berumur lebih dari 1 tahun. Sedangkan daun dipilih yang hijau segar yang duduk daunnya nomor 3 dari ujung cabang atau ranting.
3.4.2 Cara Kerja
a.   Pengambilan sampel batang dan daun
Untuk sampel batang diambil batang yang berumur diatas 1 tahun sedangkan sampel daun yang dipilih yang berwarna hijau segar, dan tidak berlubang. Pengambilan bahan dilakukan dengan cara dipetik. Pemetikan dilakukan pada siang hari dan sore hari.

b.   Pengamatan dan pengukuran
            Parameter yang diamati pada sampel batang meliputi tinggi, diameter, panjang  anak cabang, diameter cabang. Setelah itu dilakukan pengukuran berdasarkan variabel yang akan diamati tersebut.
            Parameter yang diamati pada sampel daun meliputi panjang, lebar, warna daun, bentuk ujung daun, dan  pangkal daun. Setelah itu dilakukan pengukuran berdasarkan variable yang akan diamati dan diberikan pemberian bobot untuk masing-masing ciri yang diamati tersebut.

3.5 Analisis Data
            Analisis data untuk memperoleh pengelompokan tipe batang dan daun jeruk purut menggunakan analisis statistik deskriptif dilanjutkan dengan analisis gerombol (Cluster Analysis) (Mattjik,dkk.,2002; Santoso,2002).



BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

            Berdasarkan penelitian batang dan daun jeruk purut di kawasan sekitar Jember yaitu lokasi I jalan Jawa VII, lokasi II jalan Kalimantan I, lokasi III jalan Mastrip, lokasi IV jalan Kalimantan IV, lokasi V perum Milenia Sempusari, lokasi VI jalan Brawijaya, lokasi VII jalan Otista, lokasi VIII desa Klompangan, dan lokasi IX di desa Krajan, mempunyai variasi morfologi sebagai berikut yaitu ukuran diameter batang antara 1,6 – 13,5 cm, tinggi batang antara 112 – 425 cm, diameter cabang antara 0,5 – 81 cm, panjang anak cabang antara 27,5 – 93 cm, panjang daun 2,4 – 8,5 cm, lebar daun antara 0,8 – 3,35 cm, pangkal daun antara tumpul sampai runcing, ujung daun antara tumpul sampai membulat, warna daun antara hijau tua sampai hijau muda.
            Dari hasil dendogram yang di peroleh, nilai jarak koefisien menunjukkkan kekerabatna, bahwa setiap kelompok di hubungkan oleh garis kekerabatan yang dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai jarak koefisien (Santoso dalam Titik, 2005). Nilai jarak koefisien tersebut menunjukkan hubungan jauh dekatnya kekerabatan.individu – individu yang mempunyai banyak persamaan mempunyai hubungan kekerabatan yang lebih dekat, sedangkan individu – individu dengan sedikit persamaan maka akan semakin jauh kekerabatannya. Nilai jarak koefisien didapaktan dari hasil proses pengelompokan (lampiran) dan dapat diketahui bahwa individu – individu tersebut dapat dilihat pada dendogram.








Skala kombinasi Jarak Cluster
Gambar 1. Skema dendogram menggunakan rata – rata pautan (Average Linkage)
Beberapa kelompok dan individu jeruk purut memiliki variasi morfologi yang berbeda. Tingkat variasi morfologi dapat ditunjukkan dalam nilai jarak koefisien. Bila nilai jarak semakin tinggi, maka variasinya besar, sehingga bisa dikatakan variasi morfologinya besar dan menunjukkan bahwa hubungan kekerabatannya jauh. Sebaliknya, nilai jarak koefisien semakin kecil, maka variasi morfologinya kecil dan menunjukkan bahwa hubungan kekerabatannya dekat.        
            Dengan memperhatikan nilai jarak koefisien dari tiap-tiap jeruk purut, dapat ditentukan hubungan kekerabatan dari masing-masing anggota kelompok. Anggota-anggota kelompok mempunyai nilai jarak koefisien yang bervariasi dari tingkatan yang paling rendah sampai paling tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai jarak koefisien antara kelompok tersebut kecil, maka kekerabatan antara keduanya dekat dan jika nilai jarak koefisien kedua kelompok tersebut besar, maka keanakaragaman antara keduanya besar dan dimungkinkan merupakan varietas jeruk purut yang berbeda. Selain itu, adanya perbedaan penurunan sifat yang mirip dengan induknya akan membuat perbedaan sifat dari generasi ke generasi (Bari dkk dalam Bastomi, 2004).
            Hasil analisis menunjukkan bahwa besarnya perbedaan ciri morfologi (keanekaragaman fenotip) antara batang dan daun jeruk purut dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan tingkat kekerabatannya. Hubungan variasi morfologi antara masing-masing kelompok dapat diketahui dari besarnya nilai jarak koefisien.
            Menurut Makmur (1992) perbedaan nilai jarak koefisien dari kelompok – kelompok tersebut berdasarkan dari nilai variasi morfologi. Pengaruh keanekaragaman yang terdapat dalam satu jenis (spesies) disebabkan oleh dua faktor yaitu keanekaragaman yang disebabkan oleh lingkungan dan keanekaragaman yang disebabkan oleh sifat – sifat yang diwariskan atau genetik. Keanakaragaman genetik terjadi sebagai akibat bahwa tanaman mempunyai karakter genetik yang berbeda. Keanekaragaman sebagai akibat faktor lingkungan dan keanakaragaman genetik umumnya berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam mempengaruhi penampilan fenotip tanaman.
Dari hasil analisis data yang kami dapatkan diketahui nilai jarak koefisien terkecil yaitu 0,059 terdapat pada lokasi I dan lokasi II. Hal tersebut menunjukkan tingkat kekerabatan dekat antara kedua lokasi tersebut. Sedangkan nilai jarak koefisien terbesar yaitu 0,591 terdapat pada lokasi I dan lokasi IV, menunjukkan variasinya besar, sehingga bisa dikatakan variasi morfologinya besar dan menunjukkan bahwa hubungan kekerabatannya jauh.
            Ukuran morfometri dengan nilai jarak koefisien yang terjauh dapat dipenngaruhi oleh beberapa faktor misalnya ketidakseimbangan unsur hara, iklim, tanah atau tempat tumbuh, polusi udara dan gas. Jadi setiap individu mempunyai daya adaptasi yang berbeda. Menurut Chotimah dalam Bastomi (2004) penyebaran spesies dapat disebabkan dua hal yaitu pertama, spesies pada waktu tertentu bisa terdapat dimana-mana yang kemudian menghilang di daerah lain, hal ini tergantung pada kemampuan adaptasi individu. Kedua, semua spesies berasal dari suatu tempat tertentu yang kemudian akan menyebar ke berbagai daerah dengan berbagai bentuk penyebaran.


BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa batang dan daun dari tanaman jeruk purut memiliki tingkat variasi yang berbeda. Berdasarkan nilai jarak koefisien didapatkan nilai terkecil yaitu 0,059 terdapat pada lokasi I dan lokasi II. Hal tersebut menunjukkan tingkat kekerabatan dekat antara kedua lokasi tersebut. Dan hasil nilai jarak koefisien terbesar yaitu 0,591 terdapat pada lokasi I dan lokasi IV, menunjukkan variasinya besar, sehingga bisa dikatakan variasi morfologinya besar dan menunjukkan bahwa hubungan kekerabatannya jauh.

5.2 Saran
            Saran yang diajukan dari hasil mini riset yang telah dilakukan adalah semakin banyak parameter yang diamati maka dapat menghasilkan nilai jarak koefisien yang lebih akurat. Dan semakin banyak sampel yang diamati maka juga dapat menghasilkan nilai jarak koefisien yang lebih akurat.



DAFTAR PUSTAKA

Bastomi. 2004. “Morfometri Ikan Gurami (Osphromus gouramy Lac.) di Kab. Jember”. Dalam skripsi. Jember : Fakultas MIPA Universitas Jember.

Fitriani, Delta. 2010. Formulasi Sediaan Salep Minyak Atsiri Buah Jeruk Purut (Citrus Hystrix D.c.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri Secara In Vitro. Surakarta : UNMUH Surakarta.

Gaspersz, V. 1991. Teknik Penarikan Contoh Untuk Penelitian Survei. Bandung : Tarsito.

Hikari. 2011. Deskripsi Dan Manfaat Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C). [online] http://hikari29.blogspot.com Diakses tanggal 24 Juli 2011

 

Makmur, A. 1992. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Mattjik, A.A., M. Sumertajaya, H. Wijayanto, Indahwati, A. Kurnia, dan B. Sartono. 2002. Aplikasi Analisis Peubah Ganda. Bogor : Jurusan Statistika Fakultas MIPA Institut Pertanian Bogor.

Punawati, Titik. 2005. Penentuan Hubungan Kekerabatan dan Variasi Kelompok Mengkudu (Morinda citrifolia) Berdasarkan Morfometri Buah dan Daun. Jember : FMIPA Universitas Jember.

Suryaningrum, Shinta. 2009. Uji Aktivitas Anitbakteri Minyak Atsiri Buah Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) Terhadap Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli. Surakarta : UNMUH Surakarta.











LAMPIRAN
1.      Tabel 1. Ciri morfologi batang dan daun
Lokasi
Diameter batang (cm)
Tinggi batang (cm)
Diameter cabang (cm)
Panjang anak cabang (cm)
panjang daun (cm)
Lebar daun (cm)
Pangkal daun
Ujung daun
Warna daun
Lokasi 1
7,6
350
0,5
50
8,5
3,4
1
1
1
Lokasi 2
3,5
224
0,7
30
2,4
0,8
2
2
1
Lokasi 3
3,1
275
0,8
31
6,4
2,3
2
1
2
Lokasi 4
1,7
112
1,4
27,5
4,2
1,6
2
2
1
Lokasi 5
8,1
305
5,2
35
5,5
2,05
2
2
2
Lokasi 6
5
177
4,5
62
6,5
2,3
2
1
2
Lokasi 7
1,6
147
1,4
43
5,3
1,85
1
1
1
Lokasi 8
3,3
223
27
93
8,3
3,35
1
1
1
Lokasi 9
13,5
425
81
73
8
3,25
2
1
2




2.      Tabel 2. Bobot parameter

Parameter
Bobot
Keterangan
Pangkal daun
1
Tumpul

2
Runcing
Warna daun
1
Hijau tua

2
Hijau muda
Ujung daun
1
Tumpul

2
Membulat

3.      Tabel 3. Pengelompokkan nilai koefisien jarak
Agglomeration Schedule
Stage
Cluster Combined
Coefficients
Stage Cluster First Appears
Next Stage
Cluster 1
Cluster 2
Cluster 1
Cluster 2
dimension0
1
1
2
.059
0
0
3
2
3
5
.061
0
0
3
3
1
3
.089
1
2
7
4
4
7
.147
0
0
5
5
4
6
.231
4
0
6
6
4
8
.441
5
0
8
7
1
9
.533
3
0
8
8
1
4
.591
7
6
0

4.      Dokumentasi




   
Gambar 2.1 Dari kiri ke kanan ujung daun tumpul dan membulat (dok. Pribadi)

b
a

Gambar 2.2  Warna daun a) hijau muda dan b) hijau tua (dok. Pribadi)






   
Gambar 2.3  Dari kiri ke kanan pangkal daun tumpul dan runcing (dok. Pribadi)


a
b

Gambar 2.4  a) Batang utama dan b) Anak cabang I (dok. Pribadi)

a
b
 
Gambar 2.5  a) Panjang anak cabang dan b) anak daun ke 3 dari ujung (dok. Pribadi)